UMAT ISLAM TIDAK PEMAAF…?

Ust. DR. Urwatul Wusqo.LC,MA
Sebagian kaum muslimin pada saat ini ada yang bertanya, kenapa umat Islam tidak bersikap pemaaf pada saat sekarang ini sebagaimana dahulunya? Dahulu nabi dihina, dicaci, dilempar dengan batu namun beliau memaafkan orang-orang yang berlaku demikian kepada beliau, namun sekarang kita lihat umat Islam susah memaafkan orang yang salah. 

Jawaban untuk pertanyaan tersebut: sikap pemaaf memang merupakan akhlaq Rasulullah saw, apapun yang ditujukan kepada beliau dari keburukan orang lain bahkan pelecehan sekalipun, beliau sikapi dengan penuh kemaafan. Diantara kisah luar biasa yang sampai kepada kita dari kemaafan Rasulullah saw adalah kisah dakwah ke Thaif. Rasulullah saw mengatakan kepada Aisyah bahwa apa yang beliau dapati di Thaif merupakan hal yang sangat berat beliau hadapi sebagaimana perang Uhud sampai-sampai malaikat jibril menawarkan agar malaikat gunung menimpakan gunung ke penduduk Thaif akibat perbuatan mereka kepada nabi namun Nabi Muhammad saw malah memaafkan mereka dan mendoakan kebaikan bagi mereka. 

Namun apakah selalu seperti itu sikap nabi Muhammad saw? Dalam sirah kita akan dapati bahwa Rasulullah saw mengutus beberapa orang ke berbagai pimpinan negara untuk berdakwah kepada mereka. Diantara utusan tersebut ada yang diutus kepada Kisra Persia, akan tetapi ketika sang kisra membaca surat yang dikirim kepadanya maka sang kisra kemudian merobek-robek surat tersebut. Pertanyaan yang timbul dalam diri kita, apakah yang akan dilakukan oleh Rasulullah saw ketika mendapatkan berita perobekan tersebut? Kalaulah dipakai kaedah kemaafan maka kita akan dapati Rasulullah saw akan memaafkan kisra Persia karena hanya sebuah surat yang dirobek dan tidak ada seorang muslim yang dihina atau al-Quran yang dilecehkan. Namun yang terjadi sebaliknya, Rasulullah saw sangat marah dengan berita tersebut dan beliau berdoa : 

اَللَّهُمَّ مَزِّقْ مُلْكَهُ 

Artinya : “ Ya Allah, hancurkanlah dan cerai beraikanlah kekuasaannya” 

Allah swt mengabulkan doa nabi tersebut, pada masa pemerintahan Umar bin Khattab semua wilayah yang pernah berada di bawah kekuasaan kisra Persia, tidak ada satupun yang tertinggal semua sudah lepas dari kekuasaan mereka.

Apakah yang membedakan antara dua kisah diatas? Jawabannya ada pada hadits Aisyah r.a : 

وَاللَّهِ مَا انْتَقَمَ لِنَفْسِهِ فِي شَيْءٍ يُؤْتَى إِلَيْهِ قَطُّ، حَتَّى تُنْتَهَكَ حُرُمَاتُ اللَّهِ، فَيَنْتَقِمُ لِلَّهِ

Artinya : Demi Allah, Tidaklah Rasulullah saw membalas sesuatu yang ditujukan kepada dirinya kecuali ketika kehormatan agama Allah SWT dilanggar maka beliau pun marah semata-mata karena Allah (HR al-Bukhari).

Bukalah lembaran sirah Rasul maka kita akan dapati kemaafan diberikan Rasul untuk sesuatu yang berkaitan dengan diri beliau, baik hinaan, celaan,lemparan batu dan lain sebagainya, akan tetapi ketika menyangkut kehormatan agama maka beliau mengajarkan kepada kita untuk menunjukkan kemarahan supaya tidak ada seorang pun yang mencoba bertidak semena-mena terhadap agama ini.  

Kisah lain akan kita dapati pada kisah Yahudi bani Qainuqa, yang terkenal sebagai pandai emas. Suatu hari seorang muslimah datang ke pasar bani Qainuqa untuk membeli atau memperbaiki emasnya, namun sang penjual mengikat jilbab muslimah tersebut sehingga ketika ia berdiri maka nampaklah aurat bagian belakangnya. Seorang pemuda muslim yang lewat berusaha membantu sang muslimah akan tetapi ia dikeroyok oleh orang-orang Yahudi bani Qainuqa’ yang ada di pasar tersebut. Ketika sampai berita itu kepada Rasulullah saw maka apakah yang akan beliau lakukan? Kalaulah teori kemaafan yang dipakai, niscaya Rasul akan memaafkan yahudi bani Qainuqa dan mengadakan negosiasi dengan mereka. Akan tetapi ternyata yang beliau lakukan adalah sebaliknya, beliau perintahkan semua sahabat untuk mengepung perkampungan yahudi bani Qainuqa dengan pilihan: perang atau mereka keluar dari Madinah dalam keadaan terusir. Pengepungan itu terjadi selama 15 hari, lalu mereka memilih untuk keluar dari Madinah dalam keadaan terusir dan tidak boleh kembali lagi ke Madinah. 

CukuplaBela Qur’an:

h kisah-kisah diatas sebagai jawaban bagi kita, kenapa umat Islam tidak memaafkan pelecehan yang dilakukan terhadap al-Quran dan agama mereka, sebab nabi yang mengajarkan kita untuk memaafkan kesalahan orang lain maka beliau juga yang mengajarkan kepada kita untuk bersikap tegas kepada penista agama. 

Kata kuncinya adalah: kalau pelecehan dan penghinaan itu kepada diri beliau maka beliau akan memaafkan sepenuh hati tanpa perlu diminta, akan tetapi kalauah pelecehan itu dalam masalah agama, maka beliau menunjukkan kemarahannya. Seakan-akan pesan kepada kita semua : 

“kalaulah penghinaan itu kepada diri kita, maka seribu maaf akan kita berikan 

Tapi kalaulah penghinaan itu kepada agama, maka seribu nyawa akan kami siapkan”…

LAYAKNYA BANGUNAN YANG TINGGI MENJULANG NAN KOKOH

KH. Abdullah Gymnastiar.

Jikalau kita melihat sebuah bangunan gedung yang tinggi menjulang nan kokoh, maka mestilah kita bisa memetik hikmah darinya. Ternyata gedung itu bisa berdiri kuat dan indah karena masing-masing bahannya tidak saling ingin menonjolkan diri, tidak saling ingin selalu terlihat. Sehingga bangunan gedung itu bisa kokoh berdiri dan berfungsi secara optimal.Bayangkan jika setiap bahan dari bangunan itu saling ingin menonjolkan dirinya, saling menampilkan dirinya, mungkin paku, pasir, beton, besi, semen, batubata dan bahan lainnya akan terlihat dari luar dan menjadikan bangunan itu tampak tidak indah. Bahkan juga tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Saudaraku, demikianlah kita selaku kaum muslimin. Ada banyak sekali kelompok di tengah umat Islam. Ada banyak sekali orang, tokoh, sosok di dalam umat Islam yang mana masing-masing memiliki kemampuan dan kegemaran yang berbeda-beda. Dan, jikalau kita ingin umat Islam ini kokoh, kuat, kompak, dan harmoni maka kuncinya adalah tak perlu ingin saling menonjolkan diri. Tak perlu ingin saling terlihat lebih hebat daripada kelompok atau sesama orang Islam lainnya. Karena kita ini adalah umat yang satu, marilah kita jalankan peran kita masing-masing sebaik mungkin sebagai bentuk amal sholeh kita.

Setiap orang atau kelompok ada kapling dan porsinya masing-masing. Jika umat ini punya kebersamaan dengan satu tujuan, maka tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya. Setiap orang memiliki kesempatan amal sholeh yang sama, memiliki jasa dan kemuliaan yang sama. Tiada pemimpin jika tak ada yang dipimpin. Tiada imam jika tanpa makmum.

Rosululloh Saw. bersabda, “Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” (HR. Muslim)

Adapun yang penting untuk kita tonjolkan adalah ukhuwahnya, persaudaraan sesama muslimnya, kerjasamanya dalam membangun bangsa dan umat, serta akhlak mulianya. Dengan demikian dakwah kita akan sangat terasa, umat ini akan kuat dan hidup terhormat karena kesholehannya, menjadi rahmat bagi semua orang dan seluruh makhluk. Insyaa Alloh!

MAKHLUK YANG PALING MENAKJUBKAN IMANNYA

Bismillah

Dari Ibnu Abbas ra, diriwayatkan suatu ketika selepas shalat shubuh, seperti biasa Rasulullah SAW duduk menghadap para sahabat

Kemudian beliau bertanya, “Wahai manusia siapakah makhluk Tuhan yang imannya paling menakjubkan?”

Para sahabat menjawab, “Malaikat, ya Rasulullah”

Rasulullah berkata, “Bagaimana malaikat tidak beriman, sedangkan mereka pelaksana perintah Tuhan?”

Kemudian sahabat menjawab lagi, “Kalau begitu, para Nabi ya Rasulullah”

Kemudian Rasulullah berkata lagi, “Bagaimana nabi tidak beriman, sedangkan wahyu dari langit turun kepada mereka?”

Untuk ketiga kalinya sahabat menjawab, “Kalau begitu para sahabat-sahabatmu, ya Rasulullah”

Kemudian Rasulullah pun berkata lagi, “Bagaimana sahabat-sahabatku tidak beriman, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan Mereka bertemu langsung denganku, melihatku, mendengar kata-kataku, dan juga menyaksikan dengan mata kepala sendiri tanda-tanda kerasulanku”

Lalu Nabi SAW terdiam sejenak

Kemudian dengan lembut beliau bersabda: “Yang paling menakjubkan imannya adalah kaum yang datang sesudah kalian semua, Mereka beriman kepadaku, tanpa pernah melihatku

Mereka membenarkanku tanpa pernah menyaksikanku

Mereka menemukan tulisan dan beriman kepadaku

Mereka mengamalkan apa-apa yang ada dalam tulisan itu

Mereka membela aku seperti kalian membelaku

Alangkah inginnya aku berjumpa dengan saudara-saudaraku itu”

(HR An Nasa’i dan Ibnu Hibban dalam Kitab Shahihnya)

Masya Allah syahdu, berkaca-kaca mata ini membaca kabar gembira dari Rasulullah SAW di atas

Berharap kepada Allah Ta’ala semoga yang disebut Rasulullah sebagai saudara adalah kita semua,

Kita yang terus meneguhkan keimanan dengan ketaatan dan perjuangan,

Semoga hati ini selalu beriman dan membenarkan apa-apa yang dibawa Rasulullah SAW,

Semoga langkah dakwah ini pun selalu mengikuti jejak langkah metode dakwah Rasulullah,

Dan semoga raga ini selalu membela apa yang selama ini Rasulullah bela semasa hidupnya

Aamiin

Teruslah melayakan diri menjadi umat terbaik, dengan siap berjuang mewujudkan kehidupan Islam

HADIRILAH…!!!MAULID AKBAR NABI BESAR MUHAMMAD SAW

HADIRILAH…!!!MAULID AKBAR NABI BESAR MUHAMMAD SAW

Yang ke-1490 (Dari 12 Robi’ul Awwal Tahun Gajah s/d 12 Robi’ul Awwal 1438)

Bersama :

FRONT PEMBELA ISLAM

Hari : Ahad Malam Senin

Tanggal : 11 Desember 2016

Pukul : 19.00 WIB s/d Selesai

Tempat : Jl. Raya Petamburan, Tanah Abang – Jakarta Pusat.

Dengan Hikmah Maulid Akbar Sang Pemimpin Dunia & Akhirat Nabi Muhammad SAW :

TEGAKKAN KEADILAN DI NKRI

NKRI DAMAI TANPA PENISTA AGAMA

http://www.habibrizieq.com/2016/12/maulid-akbar-fpi.html?m=1

DUKA ACEH DUKA INDONESIA

Dewan Pimpinan Pusat – Front Pembela Islam

HILAL MERAH INDONESIA

DUKA ACEH DUKA INDONESIA …

DUKA ACEH DUKA KITA SEMUA …

AYO … ULURKAN TANGAN KITA …

BANTULAH SAUDARA KITA DI ACEH YANG DILANDA GEMPA

REK KEMANUSIAAN FPI

      BSM 7001440707

         Kode Bank 451

Kantor Pusat HILMI :

Jl. Slamet Riyadi 4 No 7 Matraman Jakarta Pusat

Hb Ali Alhamid

Direktur HILMI – FPI

081287888377

http://www.habibrizieq.com/2016/12/hilal-merah-indonesia.html?m=1

Puisi & Doa bagi Sang Pejuang 


Kiriman dari abubakar alhabsyi komisi III

Ada sejuta lebih Ulama.. 
yg siap menggantikan Habib Rizieq…

jika beliau terbunuh….

Tapi tdk ada satupun!!! saat ini…

yg bs menyatukan ummat seperti Beliau…

Habib Rizieq tdk tergantikan…!!

LEADERSHIP dan KARISMA nya, ORATORSHIP dan KEBERANIANnya, KETULUSAN dan KECERDASANnya, KEPERCAYAAN UMMAT PADAnya…

dan KREDIBILITASnya… 

TIDAK BISA DITRANSFER…!!!

PADA PARA SAHABATNYA….

Yakin kepada ALLAH SWT…!!!

MENYIAPKAN HABIB RIZIEQ…

UTK KEBANGKITAN ISLAM DI DUNIA… DAN DIMULAI DARI INDONESIA….

Yakin kepada Allah SWT…

tdk akan Habib Rizieq terbunuh…!!

sampai peran dan tugasnya selesai….

Seperti Kakeknya… Rasulullah SAW…!!!

Saat menyebarkan agama Islam… walalupun SELALU ADA DI BARISAN TERDEPAN….

ALLAH SWT SELALU MENYELAMATKAN NYAWANYA….

Allah SWT tdk suka hal2 yg mubazir…

Sdh puluhan tahun….

Allah SWT MENYIAPKAN HABIB RIZIEQ…

Sehingga menjadi MANUSIA PILIHAN…

YG BISA MENYATUKAN UMMAT ISLAM…

Menyatukan SEMUA PEMAHAMAN…

mulai yg paling sekular….

Sampai yg paling radikal….

SEMUA BERGABUNG…

DAN MENCINTAI HABIB RIZIEQ…

Hanya orang2 yg DIBENCI ALLAH SAJA… YG MEMBENCI HABIB RIZIEQ….

Mereka adalah orang2 yg CINTA DUNIA… dan BERTUHAN PADA HARTA,TAHTA DAN WANITA….

________

Ya Rab Jagalah kesehatan Beliau 

& segera lahirkan benih benih generasi penerus SERTA pengganti Beliau…

Meski Beliau tak tergantikan…

Karena perjuangan harus tetap berlanjut… 

Hingga datanglah ketetapan dari-Mu SWT….

——–

Puisi & Doa bagi Sang Pejuang 

Muhammad Rizieq Cucu Sang Nabi SAW

Mengagumi Sosok Khaulah Binti Al-Azwar Al-Kindi

Memasuki era globalisasi, tak luput dari emansipasi wanita. Banyak wanita menuntut hak-hak mereka disetarakan dengan kaum pria. Terbukti pada zaman ini bukan hanya pria yang dapat bekerja atau bahkan menduduki kursi kepemimpinan, tak ada larangan bagi kaum wanita untuk mendapatkan hak yang sama. Bahkan banyak wanita pada zaman ini yang menjadi polisi maupun angkatan militer yang biasanya didominasi kaum pria.
Jauh dari era sekarang ini, sosok Khaulah binti Al-Azwar Al-Kindi telah menunjukkan sisi tangguh wanita. Beliau adalah seorang muslimah yang telah banyak terlibat dalam peperangan. Bahkan Khaulah turut mengukir sejarah dalam penaklukan Syiria. Tak heran bila panglima perang kebanggaan umat muslim Khalid bin Walid pun mengaguminya.
Dalam kitab Futuh Al-Syam, Al Waqidi menceritakan, ketika Dhirar bin Al-Azwar yang tak lain adalah kakak Khaulah binti Al-Azwar ditawan oleh pasukan musuh dalam perang Ajnadain, panglima Khalid bin Walid berangkat membawa satu batalion pasukan dengan misi membebaskan Dhirar. Di tengah perjalanan, muncul seorang tentara berkuda dengan pakaian tentara Persia menunggang seekor kuda yang cukup besar dan memegang sebilah tombak. Ia benar-benar dalam bahaya. Ia dikepung oleh sejumlah pasukan Romawi yang laksana api. Begitu melihat tentara itu, panglima Khalid berkata “siapa tentara Persia itu? Demi Allah, ia pasti seorang tentara berkuda yang hebat”.
Khalid dan pasukannya terus membuntutinya. Ia terus berjalan hingga ke markas pasukan Romawi. Selanjutnya terlihat ia mengobrak-abrik markas pasukan Romawi laksana api yang membakar. Ia terus bergerak menghancurkan mereka. Debu mengepul tebal di depannya, tapi ia terus maju sambil melancarkan serangan ke kanan kiri, hingga tanpa terasa tombaknya sudah berlumuran darah segar. Ia berhasil membunuh banyak pasukan musuh.
Untuk kedua kalinya tentara misterius tersebut berjibaku. Tanpa mempedulikan risiko ia kembali menyeruak ke tengah-tengah barisan pasukan musuh. Mereka ketakutan oleh sepak terjangnya. Tetapi mereka tidak tahu siapa tentara Islam yang berani ini. Di antara mereka ialah Rafi’ bin Umairah dan beberapa anak buahnya. Mereka mengira kalau itu pasti serangan-serangan yang dilancarkan oleh Khalid. Ketika mereka sedang berpikir seperti itu, tiba-tiba Khalid bin Walid dan pasukannya muncul. Rafi’ bertanya kepada Khalid “siapa tentara di depan Anda yang sangat berani mempertaruhkan nyawanya tadi?”
Khalid menjawab “demi Allah, aku lebih tidak mengetahuinya daripada kamu. Aku benar-benar kagum padanya”.
Rafi’ berkata “wahai panglima, ia sungguh luar biasa. Ia berani menembus barisan pasukan Romawi sambil melancarkan serangan ke kanan kiri”.
Khalid berkata “hai pasukan kaum muslimin, bersatulah dan bantulah orang yang membela agama Allah. Jangan sekali-kali gentar menghadapi musuh”.
Khalid berada di depan mereka. Tiba-tiba ia melihat lagi tentara misterius tersebut. Ia seperti bola api yang berkobar-kobar. Kudanya berjalan mengikutinya. Begitu bertemu pasukan Romawi, ia langsung menyerang mereka tanpa rasa gentar. Pada saat itulah Khalid dan pasukannya terus mendesaknya, hingga tentara misterius itu terperangkap masuk ke barisan pasukan kaum muslimin dalam keadaan tubuh berlumuran darah. Khalid dan anak buahnya berteriak: “aduh, bukan main tentara berkuda yang satu ini. Ia telah mempertaruhkan nyawanya di jalan Allah. Ia juga telah memperlihatkan keberaniannya melawan musuh-musuhnya. Tolong katakan terus terang kepada kami siapa namamu, dan bukalah baju besimu. Biar kami dapat mengenalimu”.
Tetapi tentara misterius berbaju Persia itu malah berpaling dari pasukan kaum muslimin yang menanyainya. Ia tidak mau berbicara kepada mereka. Ia justru menyeruak kembali ke tengah-tengah barisan pasukan Romawi hingga mereka berjeritan dari segala arah. Pasukan muslim semakin penasaran. Salah seorang tentara muslim berkata padanya: “hai orang yang budiman, panglima kami ingin berbicara kepada Anda. Tetapi kenapa Anda terkesan menghindarinya? Tolong, sebutkan nama Anda supaya kami lebih hormat kepada Anda”. Lagi-lagi orang itu tidak memberikan jawaban sama sekali.
Dan ketika posisi tentara ini menjauh dari Khalid, Khalid menghampirinya sendiri dan berkata: “sialan kamu! Sepak terjangmu membikin kami bingung. Siapa kamu ini sebenarnya?”
Ketika didesak terus oleh pertanyaan Khalid, akhirnya ia mau menjawab: “kalau aku selalu menghindar, itu karena aku merasa malu terhadap Anda. Soalnya Anda seorang panglima besar. Sedangkan aku ini hanya seorang gadis pingitan dan wanita misterius. Aku melakukan ini karena pandai menggunakan tipu daya”.
Khalid bertanya: “siapa kamu?”
Ia menjawab: “aku Khaulah binti Al-Azwar, adik Dhirar yang ditawan oleh orang-orang musyrik. Ketika aku sedang bersama beberapa wanita Arab, seseorang dengan tergopoh-gopoh datang menemuiku untuk mengajakku ikut berperang. Spontan aku penuhi ajakannya.”
Dengan demikian pasukan kaum muslimin menjadi semakin lebih kuat berkat bantuan Khaulah binti Al-Azwar. Sebaliknya beban yang harus ditanggung oleh pasukan Romawi jadi semakin berat. Seorang pemimpin pasukan Romawi mengatakan: “seandainya seluruh pasukan kaum muslimin seperti orang itu, kita tidak akan berdaya menghadapi mereka”.
Sungguh, betapa beraninya sosok Khaulah hingga ia disegani oleh pemimpin pasukan Romawi. Keberaniannya begitu membara, membakar semangatnya untuk berjuang di jalan Allah apapun risiko yang akan dihadapi.
Salah satu bukti nyata keberanian Khaulah ialah ketika ia dan beberapa wanita ditawan dalam peristiwa perang Shahur oleh penguasa Syiria. Di tengah-tengah para wanita malang itu Khaulah berdiri dan berkata, “wahai putri-putri Himyar dan putri-putri Tuba’, apakah kalian rela menjadi keledai-keledai orang Romawi, dan anak-anak kalian menjadi budak kaum musyrik? Mana keberanian kalian yang sering diceritakan oleh banyak orang? Aku lihat kalian sudah tidak punya keberanian tersebut. Menurutku, kalian lebih baik mati daripada harus melayani orang-orang Romawi.”
Seorang diantara mereka bernama Afra’ binti Ghifar Al-Himyariyah berkata: “demi Allah, kamu benar hai putri Al-Azwar. Kita ini memang punya keberanian seperti yang kamu katakan. Dan hal itu juga sudah dibuktikan dalam banyak peristiwa yang besar. Kita juga terbiasa menunggang kuda menembus kegelapan malam yang pekat. Tetapi sekarang ini senjata memiliki peranan yang sangat besar. Tanpa senjata kita ini seperti sekawanan domba. Tetapi kita akan serang musuh pada saat mereka sedang lengah.”
Khaulah berkata: “ambil tiang-tiang dan tali-tali tenda. Kita gunakan ini untuk menyerang mereka. Mudah-mudahan Allah menolong kita sehingga bisa mengalahkan mereka, supaya kita berhasil menyelamatkan citra bangsa Arab.”
Selanjutnya masing-masing wanita itu mengambil sebatang tiang tenda. Mereka meneriakkan tekad untuk kompak melawan musuh. Khaulah menyiapkan sebatang tiang tenda di pundaknya, yang segera diikuti oleh Afra’ alias Ummu Aban binti Utbah, Muslimat binti Zara’, Mazru’ah binti Amluq, Salamah binti An-Nu’man, dan lainnya. Kepada mereka Khaulah berpesan, “kalian semua harus membentuk sebuah lingkaran. Jangan berpencar, karena hal itu akan memudahkan musuh menyerang kalian. Seranglah para pasukan pemanah, dan hancurkan senjata mereka”.
Akhirnya Khaulah dan wanita-wanita itu melakukan serangan. Mereka bertempur habis-habisan, hingga sebagian diantara mereka berhasil meloloskan diri dari tangan orang-orang Romawi.
Demikianlah sepenggal kisah sebagai bukti nyata keberanian sosok Khaulah binti Al-Azwar. Sosok mujahidah kebanggan kaum muslimin. Tak gentar menghadapi musuh-musuh Allah hingga ia meninggal dunia pada saat-saat terakhir kekhalifahan Utsman bin Affan. Semangat dan keberaniannya selalu ia tularkan kepada orang-orang di sekitarnya. Sudah sepantasnya Khaulah kita jadikan teladan. Menanamkan keberanian untuk terus berjuang di jalan Allah.
Jika di era modern ini tak ada lagi perang fisik, bukan berarti kita tak dapat berjuang layaknya apa yang dilakukan Khaulah. Dapat kita terapkan keberanian dalam memerangi hal-hal yang dapat merusak akidah. Sebagai seorang muslimah, sudah seharusnya kita berjuang dalam menuntut ilmu untuk membangun generasi.Semoga Allah senantiasa memberinya rahmat yang luas. Wallahu a’lam bisshawab.
Dwi Rochmawati
Anggota LDK Al Intisyar UIKA Bogor

JUM’AT KUBRO DAN MAULID AKBAR

Pernyataan Sikap GNPF MUI :

AHOK HARUS DITAHAN KARENA :

1. Sudah dinyatakan sebagai TERSANGKA dengan ancaman 5 TAHUN PENJARA sesuai Pasal 156a KUHP.

2. Berpotensi MELARIKAN DIRI walau sudah DICEKAL Mabes Polri.

3. Berpotensi HILANGKAN BARANG BUKTI lainnya, selain yang sudah disita POLRI, termasuk perangkat rekaman resmi Pemprov DKI Jkt yang berada di bawah wewenangnya.

4. Berpotensi MENGULANGI PERBUATAN sesuai dengan sikap AROGANNYA selama ini yang suka mencaci dan menghina Ulama dan Umat Islam, spt pernyataannya pada hari yang sama dirinya dinyatakan sebagai tersangka Rabu 16 November 2016 di BBC News yang menyatakan bahwa peserta Aksi Bela islam 411 dibayar per orang Rp.500 ribu.

5. Pelanggarannya terhadap HUKUM telah membuat HEBOH NASIONAL & INTERNASIONAL yang BERDAMPAK LUAS, serta telah menyebabkan jatuhnya KORBAN luka mau pun meninggal dunia, bahkan berpotensi PECAH BELAH Bangsa dan Negara Indonesia.

6. Selama ini semua TERSANGKA yang terkait Pasal 156a KUHP langsung DITAHAN, seperti Kasus Ariswendo, Lia Aminuddin, Yusman Roy, Ahmad Musadeq, dsb, sehingga tidak ditahannya Ahok setelah dinyatakan sebagai Tersangka terkait Pasal 156a KUHP menjadi preseden buruk bagi Penegakan Hukum.

Karenanya :

JIKA AHOK TIDAK DITAHAN

MAKA GNPF MUI AKAN GELAR :

      AKSI BELA ISLAM III

        2 DESEMBER 2016

JUM’AT KUBRO & MAULID AKBAR

AKSI DAMAI & DOA UNTUK NEGERI

Shalat Jum’at & Istighotsah di sepanjang Jalan Protokol Sudirman – Thamrin

ULAMA & UMAT ISLAM TETAP BERSATU RAPATKAN BARISAN

WASPADA PENGGEMBOSAN DAN ADU DOMBA

IKHLASKAN NIAT & BULATKAN TEKAD

Wallaahul Musta’aan

 http://www.habibrizieq.com/2016/11/pernyataan-sikap-gnpf-mui.html

#TANGKAPahok

#PENJARAKANahok

Undangan Tabligh Akbar DPC FPI Duren Sawit

img_3417

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Undangan

HADIRILAH ACARA TABLIGH AKBAR DPC FPI DUREN SAWIT

Yang INSYA ALLAH akan dilaksanakan pada

Hari           : Sabtu (Malam Minggu)

Tanggal    : 12 November 2016

Waktu      : Ba’da Isya Pukul 19:30

Alamat     : Jalan KH.AHMAD ZAINI RT 013/RW 017. KAMPUNG SUMUR. KLENDER. DUREN SAWIT. JAKARTA TIMUR. https://goo.gl/maps/FNtSiBvEveJ2

Penceramah : 

  • DR. Al Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab.
  • Al Habib Bahar bin Ali bin Smith.
  • Kyai Munawir Aseli.

Bagi para Jamaah yang mau ikut membantu meng-INFAQkan/mendonasikan sebagian dari hartanya demi kelancaran acara tersebut. Bisa menghubungi kami di nomor handphone / whatsapp 0812 1850 4119 (Muhammad Rommy) Markas Cabang LPI Duren Sawit.

Dan melalui Rekening :

  • BANK BRI a/n AHMAD JAKI

  No. Rekening 0927-01-023545-53-6

Unit KLENDER Kalimalang

  • BANK BCA a/n FITRAH LAELA

 No. Rekening 2741587612

Kecil atau besarnya bantuan antum” semua. Insya Allah sangat berarti untuk perjuangan didalam Agama Islam.

Kami Ucapkan Mohon Maaf dan Terima kasih Untuk Segalanya.

Sayangi Anak

الحمد لله الذي حثنا على تربية الأولاد بالوداد

والصلاة والسلام على نبينا محمد المؤيد الممجد

وعلى آله وصحبه ومن تبعهم إلى يوم التناد

Rekaman CCTV tentang seorang anak kecil mungil yang tenggelam di sebuah kolam, sangat memilukan dan amat menyedihkan. Siapa pun yang punya rasa sayang kepada anak-anak, jika menyaksikannya niscaya akan meneteskan air mata.

Ayo … kita ambil pelajaran tentang anak :

  1. Anak adalah amanat Allah SWT.
  2. Doakan selalu anak dengan kebaikan.
  3. Ajarkan Islam kepada anak sejak dini.
  4. Berikan anak nafkah yang Halal.
  5. Berikan anak makanan yang Thoyyib.
  6. Berikan anak pakaian yang layak.
  7. Jaga kesehatan anak dengan baik.
  8. Lindungi anak dari segala bahaya.
  9. Jangan lepaskan anak sendirian.
  10. Jangan sekali-kali kerasi anak.
  11. Jangan sekali-kali membenci anak.
  12. Jangan sekali-kali memusuhi anak.
  13. Jangan sekali-kali menghina anak.
  14. Jangan sekali-kali mengusir anak.
  15. Jangan sekali-kali memaksa anak.
  16. Jangan sekali-kali sakiti anak.
  17. Ajarkan anak dengan kesuri-tauladanan.
  18. Jangan angker terhadap anak.
  19. Pujilah anak saat berbuat baik.
  20. Nasihati anak saat berbuat buruk.
  21. Ajak anak tamasya dan bercengkerama.
  22. Perhatikan bakat dan kemauannya, lalu arahkan ke yang terbaik.
  23. Perhatikan pergaulan anak.
  24. Perhatikan perubahan sikap anak.
  25. Bantulah anak selesaikan problem.
  26. Dorong anak agar berprestasi.
  27. Ajarkan anak musyawarah keluarga.
  28. Ajarkan anak keadilan dan kejujuran.
  29.  Ajarkan anak kesopanan dan kesantunan.
  30. Ajarkan anak ketegasan dan keberanian.
  31. Ceritakan kepada anak tentang Kisah Para Nabi dan Rasul, serta Kisah Para Wali dan Ulama, juga Kisah Sholihin dan Mujahidin yang sesuai dengan usianya.
  32. Jika harus menghukum anak, berikan sanksi hukum yang mendidik.
  33. Jika harus memukul anak, pukullah dengan pukulan kasih sayang yang tidak melukai atau menyakitkan atau membahayakan, dan jangan sekali-kali memukulnya di bawah usia sepuluh tahun, serta jangan pula memukul di bagian wajahnya atau bagian vital lainnya.

 

Source : www.habibrizieq.com