Bagimu Istilahmu, Bagiku Istilahku


Alkisah seorang bule dateng ke Indonesia, dengerin pengajian, ada pas utstadznya bilang “jadi yang jomblo, jangan baper ya”, dia langsung ngamuk-ngamuk gajelas
Ternyata dia nggak terima dibilang jomblo, padahal dia memang belum menikah, diusut-usut lagi, dia bilang “saya bukan jomblo, tapi single, jadi saya nggak terima”

Yang lain sontak tertawa. Walau ini cuma analogi, tapi orang model begini memang layak ditertawakan, karena lucu. Nuduh orang lain intoleran, dia malah biangnya

Lah, di Indonesia yang belum nikah ya namanya jomblo, perkara anda punya istilah lain di tempat anda, ya silakan diyakini begitu, tapi jangan maksa orang ikut cara anda

Sama kayak kata “kafir”. Kafir dalam Islam artinya mereka yang selain Islam, ada kafir ahlu kitab, ada kafir musyrik, liat aja di QS 98:6, disitu jelas, itu istilah dalam Islam

Agama itu mesti harus jelas, nggak bisa abu-abu, kalo abu-abu ya gimana jadi patokan? Maka dalam Islam jelas, iman ya jelas, kalau nggak beriman ya istilahnya kafir

Kalau ada orang diluar Islam, nggak boleh orang Muslim pakai istilah “kafir” karena dianggap intoleransi, lha apa malah yang begini nggak namanya intoleran kuadrat?

“Kami nggak mau disebut kafir, karena kafir itu nggak punya tuhan, sementara kami punya tuhan”, lha itu kan menurutmu, menurutku nggak begitu, beda boleh dong

Itu kan sama aja maksain istilah dan pemahamannya ke agama orang lain? Ini yang jelas-jelas intoleransi, radikal. Persis polah penista agama yang maksain tafsirnya sendiri

Dalam Al-Quran sendiri, kata “kafir” dan derivatnya diulang sebanyak 525 kali, lha masak mau nuduh Al-Quran kitab suci radikal? Mana ada yang berani hehehe..

Lha, ini ada yang masalahin “Tepuk Anak Soleh” karena hanya ada kata “Islam Yes, Kafir No”, lha sampeyan itu yang jelas-jelas intoleran, kalau nggak yo kakean micin

-Ustadz Felix Siauw-

Nasyid Ciri – Ciri ASWAJA

Nasyid Ciri - Ciri ASWAJA

Cipt. AL HABIB MUHAMMAD HANIF BIN ABDURRAHMAN ALATAS

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah 2x

Wahai muslimin wahai muslimat
Mari ASWAJA dipegang kuat
Insya Allah kita selamat
Di dunia juga akhiraat.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Dua mazhab aqidah Sunni
Mayoritas ikut Asy’ari
Banyak juga yang Ma’turidi
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Fiqih ASWAJA mazhabnya empat
Syafi’i Malik Hanafi Ahmad
Ikhtilaf Ummat membawa Rahmat
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Rukun Iman enam jumlahnya
Rukun Islam lima bilangannya
Yang ke tiga ihsan namanya
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Sumber hukum yg disepakati
Qur’an Sunnah itu harga mati
Ijma’ Qiyas wajib ditaati
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Ayat sifat harus ditanzih
Tafwidh ta’wil dengan jiwa bersih
Tolak tegas tajsim dan tasybih
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Karomah wali adalah fakta
Siksa kubur juga realita
Shirot dan mizan bukanlah dusta
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Nabi Muhammad akhir para Nabi
Bawa syafaat di Hari nanti
Wasilah kita kepada Robbi
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Dzurriyyah Nabi banyak dan berkah
Pendamping Qur’an dan juga Sunnah
Wajib mencinta cucu Fathimah
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Sahabat Nabi bagaikan bintang
Panutan ummat terang benderang
Wajib dicinta haram diserang
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Sahabat Nabi adil riwayat
Meski tak ma’shum seperti Ahmad
Dengan Ahlul Bait begitu dekat
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Imam Mahdi dari Dzurriyyah
Pasti datang tak mungkin kalah
Khilaafah tegak juga Syariah
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Isra’ Mi’roj fakta dan nyata
Dengan jasad dan juga jiwa
Melihat Allah Tuhan Semesta
Inilah ciri-ciri aswaja.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Ahlu Sunnah Mazhab yang inshaf
konsisten ikut jalannya Salaf
Boleh IKHTILAF tolak INHIROF
Inilah ciri-ciri ASWAJA.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

Alhamdulillah NU Aswaja
Alhamdulillah FPI Aswaja
Alhamdulillah kita Aswaja
Sampai mati tetap Aswaja.

Sholatullah sholamullah ala thoha Rosulillah
Sholatullah sholamullah ala yasin Habibillah

 

BIOGRAFI HABIB MUHAMMAD HANIF BIN ABDURRAHMAN ALATAS

tmp_22992-FB_IMG_14551331539461165550646_waifu2x_photo_noise3_scale_tta_1
PROFIL 
Lahir di jakarta pada tanggal 20 Rojab1413 Hijriyah. Ayahnya Habib Abdurrahman Alatas dan Ibundanya Syarifah Fadhilah binti Ahmadun Alatas keduanya Asli Orang Petamburan namun kini tinggal di Kampung Baru, jakarta barat. Habib Muhammad Hanif Alatas putra pertama dari empat bersaudara, ia kerap diajak Safari Dakwah oleh Imam Besar FPI, Tuan Guru Kita tercinta Alhabib Muhammad Rizieq Bin Husein Syihab dan sering diperintahkan olehnya untuk membaca Qasidah di sela sela Acara Tabligh Akbar. Qasidah ciptaannya yang Masyhur ialah Qashidah Ciri ciri Aswaja yang disaring dari Materi Taklim Pondok Pesantren Romadhon di Markaz Syariah Megamendung yang dipimpin langsung oleh Alhabib Muhammad Rizieq Syihab dan Beliau salah Satu Staff pengajarnya.
Berikut Qashidah Ciri ciri Aswaja NASYID CIRI CIRI ASWAJA
NASAB
Muhammad Hanif bin Abdurahman bin Umar bin Idrus bin sholeh Bin Muhammad bin Abdullah bib Abdulqodir bin Syeikhon bin Abdurahman bin Shohiburrotib Guthbil Anfas al-Habib Umar bin Abdurahman Alathos
PENDIDIKAN
Beliau menempuh bangku sekolah SD dan SMP di Alfalah kampung baru, kebun jeruk , jakarta barat. disamping itu beliau selalu diajak oleh Ayahnya ke Majlis maslinya Ulama, khusus majlisnya Imam Besar FPI Alhabib Muhammad Rizieq Syihab. Setelah lulus SMP beliau melanjutkan Pendidikannya di Pondok Pesantren Darulughoh Wadda’wah Raci Bangil yang di asuh oleh Abuya Al-Habib Zein Bin Habib Hasan Baharun, di awal ia masuk Pesantren, ia sangat suka dengan Ilmu Bahasa Arab dari ilmu Insya’ , Nahwu , Shorof sampai Balaghoh, saking sukanya dengan ilmu tersebut setiap membaca wiridan yang ia perhatikan justru hukum -hukum Nahwu yang ada dalam susunan wiridan tersebut, ucap lelaki yang memiliki suara merdu ini. Kesukaannya dengan ilmu Bahasa Arab membuat dirinya menjadi utusan sebagai Delegasi resmi Ponpes Dalwa atau Kabupaten pasuruan dan Provinsi Jawa Timur dalam berbagai Event perlombaan Bahasa tingkat Jawa Timur atau Nasional. Lulus dari Aliyah, ia Sempat Kuliah di Institut Islam Dalwa (INI DALWA) jurusan Bahasa Arab sampai Empat Semester dan kemudian mendapat Beasiswa ke Universitas Al-ahgaff Yaman Fakultas Syariah dan Hukum dan saat ini ia lebih suka dengan Ilmu Ushul Fiqih dan Ushuluddin. Disamping itu beliau sempatkan waktu senggangnya untuk Duduk hadir di Majlis majlisnya Ulama besar Tarim, seperti Majlisnya Habib Salim As-Syathiri pimpinan Rubat Tarim, Majlis Habib Umar bin Hafidz Darul Musthofa, Habib Zaid bin Yahya, dll
PRESTASI
Menjadi utusan sebagai Delegasi resmi Ponpes dalwa atau kabupaten pasuruan dan provinsi Jatim dalam berbagai event perlombaam bahasa baik tingkat Jawa Timur atau Nasional, – Dua Puluh Kali lebih mendapat juara dalam kontes perlombaan bahasa arab,diantaranya Juara 1 lomba pidato bahasa arab antar MA tingkat Nasional di event Porseni 2009. – Juara satu Pidato Bahasa Arab antar ponpes tingkat Nasional di event Pospenas 2010. – Juara Satu debat bahasa arab Antar ponpes tingkat Nasional di event MQK Nasional yg diselenggarakan di Lombok 2011, – Juara satu debat bahasa arab antar Universitas se Indonesia di Universitas negri Malang (UM) 2011, mewakili Institut Islam Dalwa (INI Dalwa) – Juara tiga Debat bahasa arab antar Universitas tingkat Internasional yang diselenggarakan di Pasca Sarjana UIN Malang 2011, – Juara satu lomba pidato antar universitas seIdonesia dalam event FTT (festival timur tengah) yang diselenggarakan di UI depok, dan masih banyak Event perlombaan yang ia juarai.
PERJUANGAN 
Semangat perjuangan Sang Ayah Habib Abdurrahman Alatas yang sempat menjabat sebagai komandan Laskar Khusus, menular kepada sang anak Habib Muhammad Hanif Alatas. Pada saat Habib Muhammad Hanif Alatas berada di Yaman, ia mendirikan dan menjabat sebagai ketua FMI Yaman, Sepulangnya ke Indonesia beliau diangkat menjadi Waketum DPP FMI (front mahasiswa islam) anak Cabang Organisasi Front Pembela Islam. Harapan Beliau di FMI ialah Semoga FMI betul betul menjadi wadah pencetak Laskar Intelektual Ahlusunnah wal jamaah.
NASEHAT UNTUK PEMUDA 
Habib Muhammad Hanif Alatas mengingatkan para pemuda untuk bangkit dan berjuang. ” presiden soekarno pernah berkata : Berikan aku 10 pemuda, dengan mereka aku akan mengguncangkan Dunia
“Sudah saatnya pemuda-pemuda aswaja bangkit… karena kebangkitan islam Ahlusunnah wal Jamaah di mulai dari kebangkitan pemudanya, kalau bukan pemuda siapa lagi ??”

HABIB DAN VISA KHUSUS UNLIMITED DAYS DARI KERAJAAN SAUDI


1. RED NOTICE.

Polri mengirimkan permintaan Red Notice kepada Interpol. Polri membangun mimpi bahwa Muhammad Rizieq Syihab harus dinyatakan sebagai Buronan Internasional. Ia diposisikan bagaikan Terrorist pencabut nyawa, atau Koruptor Besar yg perbuatannya telah meruntuhkan keuangan negara.
Tapi hingga saat ini, jika kita ketikkan First name & last name nama Muhammad Rizieq Syihab di kolom pencarian Red Notice Interpol, akan dijawab: Not Found.

Rupanya Red Notice Ditolak. Bahasa halus ala polisi mungkin adalah RN masih dalam perjalanan ke interpol, dan mungkin harus diperbaiki data2 nya.

Padahal sudah bisa diduga, pengajuan RN itu layak dianggap tak masuk akal. Interpol berisi orang2 pintar, jauh lebih pintar dari yg memohonkan red notice atas Habib Rizieq.

Red Notice kepada Neneng, istri dari terpidana kasus korupsi Nazaruddin saja, pernah ditolak dengan alasan bukti yg kurang kuat. Padahal secara kasat mata, bisa ditengarai sang istri ikut menikmati hasil ‘kerja keras’ Nazaruddin tsb.

Nah, apalagi ini. Memohonkan buron atas Rizieq Syihab dalam Kasus Chat Mesum yg jelas Rekayasa. Seolah menganggap Interpol seperti badan yg kurang kerjaan saja.
2. AMNESTY KEPADA WNA ILEGAL.
Faktanya, pertengahan Juni ini adalah batas terakhir pemberian Amnesty dari Pemerintah Saudi kepada warga2 asing yg overstay atau ilegal.

Kerajaan Saudi Arabia memberikan fasilitas berupa penerbitan surat2 agar mereka bisa kembali ke negara masing2, menyediakan transportasi pulang, dan tidak memberikan hukuman denda maupun penjara.
Para pembenci Habib Rizieq bersorak gembira. Mereka bergoyang melontar pinggul kata2 ke depan dan ke belakang, bak penari perut ilegal: “Rasain, si Rizieq pasti ikut dideportasi balik ke Indonesia. Habis visanya, habis pula orangnya!”
Kalimat serupa juga diucapkan polisi dan petugas imigrasi Indonesia: “Kita tunggu visa Rizieq habis. Jika habis masa berlakunya, tentu dia dideportasi kembali kesini!”
3. VISA HABIB HABIS 12 JUNI ’17.
Jangankan ditendang, atau dideportasi. Bahkan ditowel kulitnya saja tidak. Bahkan sang Habib diundang bak tamu agung oleh ulama2 besar Saudi. Bahkan dia duduk di kursi kehormatan, didengar kata2 dan takziahnya, dan dijamu bagai tamu resmi kehormatan.
Visapun terbit untuk 1 tahun ke depan, kata kuasa hukum Habib Rizieq 2 hari lalu. Kabar itu langsung didapatnya dr Habib. Dan hari ini terbit lagi kabar gembira yg lebih besar. Ternyata Habib mendapatkan VISA KHUSUS UNLIMITED DAYS. IZIN TINGGAL TANPA BATAS. IA BOLEH DATANG DAN PERGI KE SAUDI ARABIA, KAPAN SAJA. TAK ADA BATASAN.
Apa yg terjadi..?

Siapakah Muhammad Rizieq Syihab bin Hussein Syihab?

Kenapa keinginan untuk mendapatkan perlindungan di Saudi dan kebutuhannya untuk mencari ketenangan disana seolah lebih dihormati, ketimbang desakan Pemerintah RI yg ingin menangkapnya?
4. BAGAIMANA POSISI POLRI DI MATA SAUDI?
Institusi Polri di mata Saudi, tentunya sama seperti mereka melihat Pemerintah RI keseluruhan. Mereka tentu menghormati pemerintahan Indonesia, tapi pasti tahu kelakuan para oknumnya.
Masih ingat ketika orang2 dari Kedubes KSA di Jakarta mendatangi para musafir Aksi Bela Islam 212? Mereka turun gelanggang malam2 menghampiri peserta aksi yg menginap di Istiqlal, untuk menunjukkan semangat Ukuwah Islamiyah. Mereka tau persis 212 terjadi karena apa..!
DAN DUKUNGAN BERDASARKAN SEMANGAT UKHUWAH ISLAMIYAH ITULAH YANG DITUNJUKKAN SAUDI KEPADA HABIB RIZIEQ KINI, BUKAN KEPADA PEMERINTAH RI.

Sokongan itu, jika kita membaca lagi sejarah, dalam skala yg lebih kecil adalah mirip dengan dukungan Liga Arab kepada utusan Soekarno yg mencari dukungan atas kemerdekaan RI. Alasan mereka adalah tak akan membiarkan sesama muslim berjuang sendiri. Ukuwah Islamiyah, sesama muslim adalah bersaudara.
5. PEMERINTAH BISA APA MENGHADAPI SITUASI INI?
Yg pertama bisa dilakukan oleh pemerintah khususnya Polri, adalah menanggung malu. Itu dulu. Hayati yg satu itu dulu. Lalu instrospeksi diri, mengapa ini terjadi.
Pemerintah Saudi tidak dalam posisi ingin mempermalukan Polri. Tapi pasalnya, mereka punya hak untuk memutuskan sendiri kebijakannya terhadap Rizieq Syihab: Mendeportasi atau memberikan Visa Abadi.

Masalahnya adalah oknum2 polisi itu yg tak tau diri, belum2 sudah gembar-gembor seolah memiliki hak dan kuasa ikut menentukan masa berlaku Visa Sang Habib.

Mereka lain kali harus belajar merangkai kalimat diplomasi, agar tak malu berkali-kali.
6. LALU POLRI BISA APA UNTUK MENEKAN SAUDI?
Yaa… sepertinya gak bisa apa2.

Ingat, berapa juta kita menitipkan jiwa TKI dan TKW di rumah2 penduduk Saudi? Berapa devisa yg dinikmati oleh Pemerintah Indonesia dari hasil kerja keras penduduknya yg merantau di tanah Arab? Belum lagi nasib investasi Saudi untuk Indonesia, hasil dari Presiden Indonesia memayungi dan menyopiri Raja Salman!
Coba bandingkan dengan jumlah TKA asal Saudi yg bekerja di Indonesia. Ada memang, tapi tak banyak. Mereka umumnya bekerja sebagai tenaga ahli di proyek2 investasi Saudi disini, dan sebagian lagi di kelompok perusahaan milik Saudi yg beroperasi di Indonesia, seperti jaringan hotel yg ada disana sini.
Bagaimana dng orang2 Arab di puncak? Bisakah mereka dikriminalisasi, diusir, agar Saudi marah?

Heeiii..! Orang2 berwajah arab yg hanya mampu menyewa penginapan2 murah dan melakukan kawin kontrak itu umumnya adalah orang Persia, yaitu Iran dan beberapa negara Timteng sekitarnya. Umumnya penganut Syiah yg ingin Mut’ah. Kawin hanya sebulan, dua bulan, tiga bulan, lalu uang habis dan tiba saatnya meninggalkan kontrakan.

Selain memangsa gadis, orang2 berkocek menengah ke bawah berwajah arab itu jg banyak yg berdagang narkoba. Lihat para drug dealer yg tertangkap polisi itu, kebanyakan berwarganegara Iran. Mereka kurir dan juga pemasok.

Orang awam Indonesia selalu menganggap hidung mancung ala Arab identik dengan Saudi Arabia. Padahal jika ingin mencari warga Saudi, Qatar, Emirat, carilah di hotel2 berbintang, mereka menginap disana. Bukan di gang2 becek, di dalam kamar pengap, di atas kasur berjamur, di penginapan2 murah di Puncak sana.
7. KENAPA SAUDI ‘LEBIH MEMILIH’ MENGABULKAN PERMINTAAN RIZIEQ DARIPADA POLRI?
Bolehkah bertanya? Ini Pertanyaan sopan kok. “Apakah Kapolri pernah sekolah, pernah bekerja, di Saudi?’ Habib pernah.
Kedudukan keluarga Kerajaan dan Ulama di Saudi adalah sangat tinggi. ‘Apakah Kapolri punya relasi pribadi dengan keluarga kerajaan dan pernah bekerjasama dalam hal Dakwah dengan para Ulama Saudi?’ Habib punya.
‘Apakah oknum2 yg melakukan rekayasa dan mengkriminalisasi Habib Rizieq itu memiliki keterikatan emosi dengan Tanah Saudi..??’

Habib memiliki.
Itulah jawabannya. Rizieq Syihab mendapat beasiswa Sarjana dari OKI. Ia memilih berkuliah di King Saud University, salah satu Universitas terbaik di Timteng dan menjadi tempat menempuh ilmu para anggota keluarga kerajaan. Rizieq muda tinggal hampir 8 tahun di Riyadh ketika Raja Salman juga menjabat sebagai Gubernur Riyadh. Saat selesai menempuh kuliah dengan predikat Cumlaude, Rizieq yg Sarjana Ilmu Fikih bekerja mengajar di Riyadh. Semua sekolah di Saudi adalah gratis, artinya Sarjanawan Rizieq pernah mengabdi dan digaji oleh pemerintah Saudi.

Pertemanannya sangat luas. Ulama2 dan orang2 berpengaruh seumuran dengannya disana adalah jaringannya yg kini terus berkembang, yg telah ia kenal sejak dulu dikala masih muda. 
8. JADI BAGAIMANA BAIKNYA?
Yaa sudahlah.

Masak tak capek terus-terusan menanggung malu?

Sudahi sajalah drama tak mutu ini. Polisi tak akan pernah bisa mengalahkan Penulis Skenario Sinetron Tersanjung, yg telah terbukti dan terpercaya menguras air mata penonton hingga ratusan episode.
PENULIS SKENARIO TAKDIRNYA ADALAH MENULISKAN YANG TAK ADA. SEDANGKAN POLISI TAKDIRNYA ADALAH MENGUNGKAP DAN MENGADILI FAKTA.

Sampai kapanpun harusnya tak tertukar kedua fitrah itu. Apalagi jika ada campur tangan pengawasan Allah di dalamnya.
Kepada para Ahokers, coba diingat-ingat…

Inilah kata2 favorite yg sering ditulis oleh Ahokers: Gusti Allah Mboten Sare!

Nah, tak ada salahnya kalimat itu sekali2 kalian baca sendiri, artikan sendiri, dan percayai sendiri.

ALLAH NEVER SLEEP!
Agi Betha II

☝☝☝

Copas.

Seruan Nasional #AksiSimpatik55

[Media Center GNPF-MUI]
Seruan Nasional #AksiSimpatik55
Seruan Nasional #AksiSimpatik55

Tegakkan Hukum Seadil-Adilnya di Bumi Indonesia
#AksiSimpatik55

Mendukung Independensi Hakim

Jum’at 5 Mei 2017
Dimulai dengan sholat jum’at bersama di masjid ISTIQLAL, kemudian long march ke kantor Mahkamah Agung RI.
#AksiSimpatik55 #Spirit212 #SpiritBerjamaah

Silahkan baca selengkapnya di :

http://www.belaquran.com/2017/05/seruan-nasional-aksisimpatik55.html
Cek terus berita terkini resmi dari Media Center GNPF-MUI di :

http://www.belaquran.com
Satukan komando juga dengan selalu like-comment-share dari akun resmi GNPF-MUI

=======================

Follow us :

http://www.belaquran.com

Twitter : twitter.com/BelaQuran

Fanspage Bela Quran: fb.com/gnpfmedia

IG : @bela.quran
[Tim Media Centre GNPF-MUI]

PERNYATAAN SIKAP MAHASISWA FMI

PRESS RELEASE
Sehubungan dengan munculnya pelaporan yang ditujukan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab, Lc., MA., DPMSS. yang dilakukan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan beberapa kelompok pemuda lainnya yang mengaku mahasiswa atas tuduhan penistaan agama yang menurut kami mengada-ada, kami melihat terdapat pola yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Bahwa pelaporan yang dilakukan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, menuduh Habib Rizieq melakukan penistaan agama, yang kemudian diikuti oleh pelaporan-pelaporan sejenis yang mengatasnamakan mahasiswa pula, memperlihat sebuah gerakan yang telah TERKOORDINASI;
2. Bahwa pelaporan terhadap Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Shihab yang juga merupakan Ketua Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa/GNPF MUI, bersamaan dengan kasus pemberian bantuan kemanusian kepada Suriah yang dihadapi Ketua GNPF MUI, KH Bachtiar Nasir, begitu juga pemanggilan yang ditujukan kepada koordinator peserta aksi 212 (dua Desember) 2016 dari Sumatera Barat, menunjukan adanya UPAYA YANG TERSTRUKTUR DAN SISTEMATIS mengkriminalkan eksponen GNPF MUI;
3. Bahwa dari penjelasan diatas, kami meyakini terdapat AKTOR INTELEKTUAL yang berupaya secara terstruktur dan sistematis, sengaja menciptakan permasalahan-permasalahan, untuk membungkam perlawanan umat Islam atas ketidak-adilan dan menginginkan perpecahan antar anak Bangsa;
4. Bahwa Kami melihat AKTOR INTELEKTUAL tersebut adalah dari kalangan komprador dan para pemilik kapital yang serakah terhadap berbagai proyek pembangunan, yang merupakan perpanjangan tangan dari asing dan aseng dalam menjalankan agenda Proxy War, yang berhasil menyusup kedalam kekuasaan negara.
Karena itu kami, DEWAN PIMPINAN PUSAT FRONT MAHASISWA ISLAM menyerukan:
1. Kepada umat Islam khususnya aktivis mahasiswa Islam dari Sabang sampai Merauke untuk menyatukan barisan, tetap menjaga #Spirit212 yang merupakan spirit membela agama Islam untuk terus melakukan perlawanan terhadap kedzaliman dan ikut membela ulama pewaris Nabi Muhammad SAW dari segala bentuk pembungkaman;
2. Kepada umat Islam khususnya aktivis mahasiswa Islam dari Sabang sampai Merauke untuk menyatukan barisan, menjaga keutuhan Bangsa Indonesia dari segala macam ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang merongrong Persatuan dan Kesatuan Bangsa karena menginginkan perpecahan antar anak Bangsa;
3. Kepada pemegang kuasa, untuk menghentikan politik adu domba dan berhenti menjadi komprador asing dan aseng serta menghentikan segala perbuatan yang memusuhi ajaran islam dan umat islam, karena hidup anda hanya sebentar di dunia ini;
4. Kepada seluruh elemen Bangsa Indonesia untuk selalu menjaga keharmonisan hubungan antar agama dengan membuka pintu DIALOG agar mengikis kesalah-pahaman antar umat beragama dengan tetap menjaga hak konstitusional untuk menjalankan ajaran agamanya secara penuh, kami siap melakukan dialog.
 Jakarta, 3 Rabi’ul Akhir 1438 H / 1 Januari 2017 M
 DEWAN PIMPINAN PUSAT FRONT MAHASISWA ISLAM
KETUA UMUM Ali Alatas, SH SEKRETARIS UMUM Syafiq Ridho Alaydrus, SH
SEBARKAN !!!

Toleransi Kebablasan


Anehnya negeri ini adalah, sebagian besar penduduknya Muslim, tapi negaranya jarang sekali memperhatikan perasaan mayoritas, sebaliknya sangat peduli dengan yang minoritas
Malah, lebih peduli pada minoritasnya dan akhirnya menyebabkan yang mayoritas jadi tertindas, bahasa kerennya, tirani minoritas atas mayoritas, yang banyak harus mengalah

Persis seperti kecelakaan yang melibatkan mobil dan motor, kaidah yang dipakai “yang besar pasti yang salah”, ini kesalahan berpikir, dan kesehariannya kita lihat di negeri kita

Bagaimana bisa, saat perayaan satu agama minoritas tertentu, tapi seluruh ummat Muslim diminta berpartisipasi? Bila tidak lalu dituduh anti-bhinneka, anti NKRI, tidak toleran

Bagaimana bisa, saat para ulama memberikan arahan pada ummat Muslim untuk tidak terlibat apapun dalam perayaan agama lain, lantas pejabat negara ada yang merasa terganggu?

Inilah toleransi kebablasan, saat adil itu dianggap sama rata, “Kita harus mengucap natal, pake atribut mereka, sebab mereka juga ucap lebaran dan pakai atribut juga ketika lebaran”

Campuraduk agama, padahal kerukunan ummat beragama itu ada ketika kita memahami agama masing-masing dan tidak memaksa orang lain ikut agama kita, dan itulah Islam

MUI adalah para ulama yang memahami agama, dan Islam adalah aturan dunia akhirat, harusnya keputusan ulama itulah yang jadi standar toleransi, yaitu bagimu agamamu bagiku agamaku

Apa yang tak bisa ditawar dalam Islam? Itulah aqidah. Maka mengakui, mengikuti, berkontribusi, menmberi selamat pada perayaan ibadah agama lain, jelas haram dalam Islam

Saya sih, sadar diri bahwa ilmu saya jauh dari ulama, maka saya ikut saja keputusan ulama. Entah mereka yang masih membantah, sebab bila sudah tentang aqidah, kita harus ekstra hati-hati

Toleransi kita sederhana, lakum diinukum wa liya diin, harusnya mereka yang merasa tak enak kalau memaksa kita ikut dalam perayaan mereka, bukan kita yang merasa begitu.

-Ustadz Felix Siauw-

#BagimuAgamamuBagikuAgamaku

PERTARUNGAN IDEOLOGI

Dari Suriah hingga Ahok dan Hari Tanoe
Oleh : Rosyid Aziz (FAM IPB)

Bagi yang awam politik dalam percaturan ideologi dunia, mungkin ada sebagian dari kita yang bingung, Ahok itu sebenarnya menganut ideologi apa sih ? Kadang dibilang pro taipan kapital yang ujungnya disimpulkan sebagai pengemban ideologi kapitalisme. Tesis ini sepertinya cocok mengingat kebijakan Ahok yang pro pengusaha tapi sangat galak kepada warga miskin, yang dibuktikan dengan kekejamannya menggusur rakyat Jakarta, sebagaimana ciri khas penganut ideologi kapitalisme. Disisi lain, Ahok dicitrakan sebagai anak emas Jokowi yang kini banyak disorot karena dianggap membuka kran selebar-lebarnya masuknya imigran China komunis bertameng pekerja. Disinyalir, bandul ideologi pemerintah sekarang lebih diarahkan ke China dibandingkan kiblat sebelumnya yang ke Amerika. Sementara China sendiri masih banyak yang mengidentikkan dengan komunis. Analisis seperti ini dikuatkan dengan informasi yang berlimpah ruah yang beredar di media sosial mengenai fenomena bangkitnya PKI dan komunisme di Indonesia. Mulai ormas asing, kibaran bendera China dimana-mana, marak beredarnya simbol komunisme, projek-projek pemerintah yang disapu bersih China hingga rencana mata uang rupiah yang baru yang desainnya mirip dengan Yuan.

Bukankah Kapitalisme adalah musuh besar Sosialis Komunis ?

Iya betul, sosialisme komunis memang musuh besar ideologi kapitalisme. Perang Suriah saat ini memberi gambaran yang sangat gamblang mengenai pertarungan dua ideologi sesat ini. Bashar Assad yang juga ketua partai Bath yang beraliran sosialisme arab, di back up Rusia yang merupakan sekutu ideologinya menghadapi makar Amerika dan Israel yang berupaya mendongkel Assad dan menggantinya dengan pionnya. Sayangnya, yang jadi korban justru ummat Islam Sunni Suriah. Amerika pernah sukses melakukannya di Irak kepada Saddam Husein yang juga ketua Partai Sosialisme Bath Irak. Amerika juga pernah sukses ketika melakukannya kepada Moammar Khadafy yang juga penganut gagasan sosialisme berbalut Islam.

Kembali ke Ahok dan taipan kapitalis proxy China. Betul, bahwa China dan Rusia (dulu penyokong utama Uni Soviet) dianggap sebagai biangnya negara komunis. Walau tidak sekental sosialisme negara yang kini hanya dipraktekkan Korea Utara. Namun sejak kegagalan perestroika glasnost yang berimbas ambruknya Soviet tahun 1991, sejatinya Rusia dan China tidak lagi murni mengadopsi ideologi komunisme. Putin sendiri bukan berasal dari partai komunis, bahkan Partai Komunis selalu keok dalam pemilu Rusia. Berbeda dengan China yang tetap mengadopsi kebijakan satu partai yakni Partai Komunis China. Rusia dan China sejatinya sedang mencampur dua ideologi yang awalnya musuh bebuyutan. Dalam bidang ekonomi kini menganut paham kapitalisme, namun di politik tetap mengadopsi gaya sosialis komunisme. Dan hasilnya terlihat luar biasa, pertumbuhan ekonomi China tertinggi di dunia dan diikuti stabilitas politik di dalam negeri. Persilangan dan perkawinan dua ideologi ini persis sebagaimana gagasan yang diusung Anthony Giddens dalam bukunya yang fenomenal “third way” atau diterjemahkan sebagai jalan ketiga berupa ideologi sosdem. Di Eropa Barat dan Amerika Latin, kepala pemerintahan yang menganut sosdem pernah sangat merajai dengan menuai kemenangan dalam setiap pemilu.

Trus bagaimana dengan nasib ummat Islam ?

Di Suriah, yang terbaru di Aleppo, ummat Islam dijadikan sasaran pembantaian aliansi rezim Syiah Nushairi Bashar Assad-Rusia-Iran-Irak-Lebanon menghadapi pertarungannya dengan Amerika dan sekutunya. Dulu pun begitu, rakyat Islam Afghanistan menjadi korban dari pertarungan Blok Timur Soviet dengan blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri saat ini, Ahok yang digadang-gadang oleh taipan naga yang merupakan proxy China, kini menghadapi tantangan dari proxy Barat yang mencoba pertaruhannya dengan (salah satunya) memunculkan dan mengangkat figur Hari Tanoe. Amerika tentu tidak akan ridho, santapannya yang lezat selama lebih dari 50 tahun menguasai beragam sumber daya di Indonesia, tiba-tiba direbut oleh China. 

Sungguh, jika tidak segera berbenah dan menyadari ada dua kekuatan besar yang sedang bertarung memperebutkan pengaruh dan hegemoninya, ummat Islam akan kembali menjadi obyek penderita sebagaimana pelanduk yang mati saat dua gajah tengah bertarung. Beruntung, kesuksesan Aksi Bela Islam 212 telah dan tengah menggugah kesadaran ummat ini bahwa tidak sepantasnya ummat terbaik (khairu ummah) ini hanya menjadi penonton. Lebih parahnya, kembali menjadi korban dari pertarungan dua ideologi besar dunia. 

Kenapa ?

Karena Islam adalah Ideologi, maka sudah seharusnya ummat Islam memiliki agenda tersendiri. Mari rapatkan barisan dan satukan visi perjuangan. Setuju ?

UMAT ISLAM TIDAK PEMAAF…?

Ust. DR. Urwatul Wusqo.LC,MA
Sebagian kaum muslimin pada saat ini ada yang bertanya, kenapa umat Islam tidak bersikap pemaaf pada saat sekarang ini sebagaimana dahulunya? Dahulu nabi dihina, dicaci, dilempar dengan batu namun beliau memaafkan orang-orang yang berlaku demikian kepada beliau, namun sekarang kita lihat umat Islam susah memaafkan orang yang salah. 

Jawaban untuk pertanyaan tersebut: sikap pemaaf memang merupakan akhlaq Rasulullah saw, apapun yang ditujukan kepada beliau dari keburukan orang lain bahkan pelecehan sekalipun, beliau sikapi dengan penuh kemaafan. Diantara kisah luar biasa yang sampai kepada kita dari kemaafan Rasulullah saw adalah kisah dakwah ke Thaif. Rasulullah saw mengatakan kepada Aisyah bahwa apa yang beliau dapati di Thaif merupakan hal yang sangat berat beliau hadapi sebagaimana perang Uhud sampai-sampai malaikat jibril menawarkan agar malaikat gunung menimpakan gunung ke penduduk Thaif akibat perbuatan mereka kepada nabi namun Nabi Muhammad saw malah memaafkan mereka dan mendoakan kebaikan bagi mereka. 

Namun apakah selalu seperti itu sikap nabi Muhammad saw? Dalam sirah kita akan dapati bahwa Rasulullah saw mengutus beberapa orang ke berbagai pimpinan negara untuk berdakwah kepada mereka. Diantara utusan tersebut ada yang diutus kepada Kisra Persia, akan tetapi ketika sang kisra membaca surat yang dikirim kepadanya maka sang kisra kemudian merobek-robek surat tersebut. Pertanyaan yang timbul dalam diri kita, apakah yang akan dilakukan oleh Rasulullah saw ketika mendapatkan berita perobekan tersebut? Kalaulah dipakai kaedah kemaafan maka kita akan dapati Rasulullah saw akan memaafkan kisra Persia karena hanya sebuah surat yang dirobek dan tidak ada seorang muslim yang dihina atau al-Quran yang dilecehkan. Namun yang terjadi sebaliknya, Rasulullah saw sangat marah dengan berita tersebut dan beliau berdoa : 

اَللَّهُمَّ مَزِّقْ مُلْكَهُ 

Artinya : “ Ya Allah, hancurkanlah dan cerai beraikanlah kekuasaannya” 

Allah swt mengabulkan doa nabi tersebut, pada masa pemerintahan Umar bin Khattab semua wilayah yang pernah berada di bawah kekuasaan kisra Persia, tidak ada satupun yang tertinggal semua sudah lepas dari kekuasaan mereka.

Apakah yang membedakan antara dua kisah diatas? Jawabannya ada pada hadits Aisyah r.a : 

وَاللَّهِ مَا انْتَقَمَ لِنَفْسِهِ فِي شَيْءٍ يُؤْتَى إِلَيْهِ قَطُّ، حَتَّى تُنْتَهَكَ حُرُمَاتُ اللَّهِ، فَيَنْتَقِمُ لِلَّهِ

Artinya : Demi Allah, Tidaklah Rasulullah saw membalas sesuatu yang ditujukan kepada dirinya kecuali ketika kehormatan agama Allah SWT dilanggar maka beliau pun marah semata-mata karena Allah (HR al-Bukhari).

Bukalah lembaran sirah Rasul maka kita akan dapati kemaafan diberikan Rasul untuk sesuatu yang berkaitan dengan diri beliau, baik hinaan, celaan,lemparan batu dan lain sebagainya, akan tetapi ketika menyangkut kehormatan agama maka beliau mengajarkan kepada kita untuk menunjukkan kemarahan supaya tidak ada seorang pun yang mencoba bertidak semena-mena terhadap agama ini.  

Kisah lain akan kita dapati pada kisah Yahudi bani Qainuqa, yang terkenal sebagai pandai emas. Suatu hari seorang muslimah datang ke pasar bani Qainuqa untuk membeli atau memperbaiki emasnya, namun sang penjual mengikat jilbab muslimah tersebut sehingga ketika ia berdiri maka nampaklah aurat bagian belakangnya. Seorang pemuda muslim yang lewat berusaha membantu sang muslimah akan tetapi ia dikeroyok oleh orang-orang Yahudi bani Qainuqa’ yang ada di pasar tersebut. Ketika sampai berita itu kepada Rasulullah saw maka apakah yang akan beliau lakukan? Kalaulah teori kemaafan yang dipakai, niscaya Rasul akan memaafkan yahudi bani Qainuqa dan mengadakan negosiasi dengan mereka. Akan tetapi ternyata yang beliau lakukan adalah sebaliknya, beliau perintahkan semua sahabat untuk mengepung perkampungan yahudi bani Qainuqa dengan pilihan: perang atau mereka keluar dari Madinah dalam keadaan terusir. Pengepungan itu terjadi selama 15 hari, lalu mereka memilih untuk keluar dari Madinah dalam keadaan terusir dan tidak boleh kembali lagi ke Madinah. 

CukuplaBela Qur’an:

h kisah-kisah diatas sebagai jawaban bagi kita, kenapa umat Islam tidak memaafkan pelecehan yang dilakukan terhadap al-Quran dan agama mereka, sebab nabi yang mengajarkan kita untuk memaafkan kesalahan orang lain maka beliau juga yang mengajarkan kepada kita untuk bersikap tegas kepada penista agama. 

Kata kuncinya adalah: kalau pelecehan dan penghinaan itu kepada diri beliau maka beliau akan memaafkan sepenuh hati tanpa perlu diminta, akan tetapi kalauah pelecehan itu dalam masalah agama, maka beliau menunjukkan kemarahannya. Seakan-akan pesan kepada kita semua : 

“kalaulah penghinaan itu kepada diri kita, maka seribu maaf akan kita berikan 

Tapi kalaulah penghinaan itu kepada agama, maka seribu nyawa akan kami siapkan”…